Jakarta - Belajar atau sekolah online masih jadi pilihan utama di masa pandemi ini. Ketentuan yang menyebutkan bahwa apabila guru-guru di suatu daerah sudah divaksin maka daerah tersebut dapat memberikan pilihan tatap muka, menyisakan berbagai masalah. Saat ini baru 42 persen sekolah yang menggelar Pendidikan Tatap Muka PTM terbatas di seluruh Tanah Air. Sisanya, yakni 58 persen, masih melaksanakan pendidikan jarak jauh PJJ. Permasalahan yang muncul adalah karena infrastruktur internet yang memadai, belum merata di semua daerah. Potret Hari Pertama Masuk Sekolah di Palu Usai Belajar Daring Selama Setahun Lebih Seberapa Berpengaruh Jaringan Internet dalam Mendorong Nilai Akademis Siswa SMA dan MA? Internet adalah Jaringan Komunikasi Elektronik, Kenali Manfaat dan Fungsinya Untuk dapat menggelar PTM, maka diperlukan internet yang stabil, selain aplikasi dan pemahaman penggunaan aplikasi. Sementara masih terdapat lebih dari 12 ribu desa yang belum tersentuh sinyal telekomunikasi. Sedangkan dari seluruh desa yang sudah tersentuh sinyal, masih terdapat lebih dari desa yang memperoleh sinyal kurang memadai. Akibatnya, banyak siswa sekolah yang tidak maksimal dalam belajar. Bahkan banyak juga yang sampai putus sekolah karena kesulitan mengikuti pelajaran. Pada tahun 2020 terdapat lebih dari 159 ribu siswa yang putus sekolah. Sedangkan peraturan PTM yang baru diadakan belum dapat mengantisipasi permasalahan dilapangan, yaitu akses yang memadai. Berlatar belakang masalah tersebut, Yayasan Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya, atau yang biasa disebut PIKIR Institut, mencoba merangkai partisipasi industri untuk mencoba memberikan solusi. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang pengguna Indihome dan Telkomsel mengeluh terkait gangguan dari kedua layanan perusahaan telekomunikasi tersebut di Twitter. Akibatnya keywords Indihome menjadi trending topic di Twitter.
JAKARTA - Menteri Kesehatan Menkes Budi Gunadi Sadikin turut menghadiri peresmian kapal rumah sakit RS terapung Laksamana Malahayati sekaligus kapal kesehatan rakyat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu 10/6/2023. Budi berharap, RS terapung dapat menjangkau akses kesehatan bagi rakyat di daerah terpencil nan jauh."Itu menggambarkan betapa kurangnya infrastruktur kesehatan kita dan saya di sini mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, dan seluruh rekan PDIP yang sudah menyediakan fasilitas kesehatan ini," ujar Budi di sela peresmian kapal terapung Laksamana Malahayati di Pelabuhan Tanjung Priok, memaparkan, Indonesia kekurangan alat medis serta dokter ahli di banyak wilayah di pulau terpencil. Pihaknya mencatat, Indonesia setiap tahunnya lahir 4,8 juta bayi dan satu persennya lahir dengan kelainan jantung 25 persen dari 48 ribu atau 12 ribu bayi mengalami jantung bawaan kritis, yang artinya dalam satu tahun harus dioperasi. Jika tidak maka bakal banyak bayi meninggal. Sementara kapasitas operasi bayi yang jantungnya seperti kelereng itu hanya dari 12 ribu. "Itu terjadi karena kita tidak memiliki dokter spesialis bedah jantung anak bedah thorax yang cukup," kata Budi. Selain bayi, Budi mengambil kasus dari penyakit yang paling banyak dialami perempuan, yaitu kanker payudara. Dia menjelaskan, kanker payudara 90 persennya dapat sembuh jika terdeteksi saat masih stadium satu. Pendeteksian penyakit itu harus dilengkapi dengan suatu alat yaitu mamografi yang hanya berada di RS besar. Sementara dari RS di Indonesia, hanya 234 RS yang memiliki alat tersebut atau kurang dari 10 di daerah terpencil yang sangat jauh dari alat pendeteksian tersebut. Oleh karena itu, Budi berharap, kehadiran kapal apung yang merupakan aset PDIP tersebut dapat menjangkau perempuan di daerah terpencil agar dapat mendeteksi dini penyakit yang berisiko paling juga menceritakan keluhan dari kepada daerah seperti bupati, yang daerahnya jauh dari akses fasilitas kesehatan yang memadai. Para bupati atau wali kota, sambung dia, mengeluhkan selama masa pandemi, banyak warga terkena badai kesehatan."Saya hanya bisa bilang ke mereka 'bapak bupati, nenek moyang kita seorang pelaut, dia tahu itu badai sudah dihadapi puluhan kali setiap generasi punya badainya masing-masing Bung Karno ada badai yang dihadapi, Bu Mega juga ada badai yang dihadapi, Pak Joko juga ada badai yang dihadapi dan tidak ada pelaut andal yang dilahirkan dari samudra yang tenang," ucap Budi. "Pelaut yang andal dilahirkan dari samudra yang penuh dengan badai, yang penting pada saat ada badai kita tahu, kapalnya tuh satu, kapal kita sama-sama," kata Budi menambahkan. Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati diresmikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP Megawati Soekarnoputri. Setelahnya, kapal tersebut siap berlayar menuju Lampung, Riau dan berlabuh di Pelabuhan Malahayati, Provinsi Aceh. Budi percaya, dengan kepemimpinan kapal merah, mudah-mudahan nanti semua badai kesehatan di Indonesia mampu dilalui dengan baik. "Jangan nggak kompak bocorin kapalnya sendiri, jangan bekerja sendiri-sendiri mau menang sendiri, bekerja bersama-sama melingkar lengan baju bersama-sama sesuai dengan bidang-bidang kerja kita dan untuk bisa menyelamatkan kapal ini," ujar Budi. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di SiniGic9.