Peristiwa dan manusia merupakan objek utama dalam kajian ilmu sejarah. Tanpa manusia, sebuah peristiwa tidak akan bisa direkontruksi. Demikian pula dengan peristiwa yang terjadi di sekitar proklamasi kemerdekaan. Peristiwa tersebut tidak dapat dilepaskan dari aktivitas manusia yang mengiringinya termasuk tokoh-tokoh yang berperan dalam proklamasi. Berikut ini adalah Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia selengkapnya. Baca Juga Perumusan Teks Proklamasi Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam Proklamasi 1. Soekarno Masa kecil Soekarno dihabiskan di Tulungagung bersama kakeknya, Raden Hardjokromo. DI Tulungagung pula Soekarno mengenyam pendidikan untuk pertama kalinya. Akan tetapi, belum sampai tamat ia harus mengikuti orang tuanya pindah ke Majokerto. Di Mojokerto Soekarno bersekolah di Eerste Inlandsche School tampat ayahnya bekerja. Pada usia 14 tahun, seorang kawan ayahnya yang bernama mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan bersekolah di Hogere Burger School HBS. Setelah tamat dari HBS pada tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoga School/THS Sekarang ITB di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Sejak masa pergerakan nasional hingga pendudukan Jepang, Soekarno telah berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada saat Jepang membentuk beberapa organisasi sosial untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Soekarno tidak begitu saja menerima Propaganda Jepang. Justru melalui organisasi Putera, Soekarno beserta Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Mas Mansur berperan dalam menyebarkan semangat kemerdekaan kepada masyarakat Indonesia. Pada akhir tahun 1944 posisi Jepang dalam Perang Pasifik semakin terdesak. Pada saat itu pula, janji mengenai kemerdekaan lndonesia diucapkan oleh pemerintah Jepang. Sebagai realisasi janji tersebut, Jepang membentuk BPUPKI sebagai lembaga penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Soekarno yang tergabung dalam organisasi BPUPKI ikut berperan dalam usaha persiapan kemerdekaan indonesia. Melalui Sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasan mengenai dasar negara. Usulan Soekarno pada saat itu kemudian disempurnakan menjadi Pancasila yang kita kenal saat ini. Setelah tugasnya dianggap selesai, BPUPKI dibubarkan oleh Jepang dan digantikan oleh PPKI. Soekarno mendapat kepercayaan sebagai ketua PPKI. Sebagai pimpinan PPKI dan pemimpin gerakan kemerdekaan saat itu, Soekarno mendapat desakan dari golongan muda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, Soekarno menolak untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanpa melalui sidang PPKI. Penolakan Soekarno tersebut berakibat dirinya harus diamankan ke Rengasdengklok oleh golongan muda. Dalam peristiwa Rengasdengklok, kebulatan tekad mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan telah tercapai. Soekarno akhirnya kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sesampainya di Jakarta, Soekarno sempat menemui Jenderal Nishimura untuk menanyakan sikap Jepang mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, Jepang ternyata mengingkari janji kemerdekaan Indonesia. Perubahan sikap Jepang tersebut menyebabkan Soekarno memutuskan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan usaha sendiri. Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari, Soekarno di kediaman Laksamana Maeda merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan indonesia bersama Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo. Soekarno menuliskan rumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam secarik kertas dan ikut menandatangani naskah proklamasi yang telah diketik sebagai wakil bangsa Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno. Sejak saat itulah bangsa indonesia resmi menjadi bangsa merdeka. Baca Juga Perumusan Teks Proklamasi 2. Moh. Hatta Mohammad Hatta dilahirkan di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902 dengan nama Mohammad Athar. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil merupakan keturunan ulama tarekat di Batuhampar, dekat Payakumbuh. Ayahnya meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Ibunya bernama Siti Saleha berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Mohammad Hatta pertama kali mengenyam pendidikan di sekolah swasta. Selanjutnya ia pindah ke sekolah rakyat, kemudian pindah ke Europeesche Lagere School ELS di Padang dan tamat pada tahun dari ELS, Hatta melanjutkan studinya di MULO Padang, dan tamat tahun 1917. Pada tahun 1921 Hatta tiba di negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hogeschool di Rotterdam. Pada masa pergerakan nasional, Moh. Hatta merupakan ketua organisasi Indische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia yang beranggotakan pelajar Indonesia di negeri Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, Moh. Hatta dikenal sebagai salah satu pemimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat Putera yang ikut menyebarkan semangat kemerdekaan. Setelah pertemuan dengan Marsekal Terauchi di Dalat, Moh. Hatta menerima desakan golongan muda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Saat Soekarno menegaskan bahwa proklamasi harus dipersiapkan melalui sidang PPKI, Moh. Hatta mendukung keputusan tersebut. Setelah peristiwa Rengasdengklok Moh. Hatta bersama Soekarno dan Ahmad Soebardjo merumuskan naskah proklamasi di kediaman Laksamana Maeda. Selama merumuskan naskah Proklamasi, Moh. Hatta berperan memberikan rumusan paragraf ke dua dalam naskah Proklamasi Kemerdekaan lndonesra. Bunyi kalimat yang diusulkan Moh. Hatta yaitu “hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara yang saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”. Menurut Moh. Hatta, kalimat terakhir dalam naskah proklamasi merupakan pernyataan pengalihan kekuasaan transfer of sovereignty. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno didampingi Moh. Hatta. Selanjutnya, Moh. Hatta meminta Diah menggandakan naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh Jakarta. Atas inisiatifnya, masyarakat Jakarta segera mendengar berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, melalui sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 Moh. Hatta ditetapkan sebagai wakil presiden pertama Republik Indonesia. Hatta meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dalam usia 77 tahun. Menjelang akhir hayatnya, Moh. Hatta berpesan bahwa ia ingin dimakamkan sebagai rakyat biasa. Akhirnya, Moh. Hatta dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980. 3. Ahmad Soebardjo Ahmad Soebardjo lahir pada tanggal 23 Maret 1896 di Karawang, Jawa Barat dari keluarga bangsawan keturunan Aceh. Ahmad Soebardjo merupakan salah satu dari beberapa tokoh yang menikmati pendidikan Barat. Ahmad Soebardjo juga berkawan dengan Moh. Hatta selama menempuh pendidikan tinggi di Eropa. Pada tahun 1933 Ahmad Soebardjo berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Leiden dan memperoleh gelar Meester in de Richten Mr. yang setara dengan gelar Sarjana Hukum pada saat ini. Pada masa pendudukan Jepang, Ahmad Soebardjo menjabat kepala biro riset Angkatan Laut yang dipimpin oleh Laksamana Maeda. Berkat jabatan itu pula, Ahmad Soebardjo berhasil menjalin hubungan baik dengan Laksamana Maeda. Selain memiliki jabatan dalam pemerintahan, Ahmad Soebardjo berperan dalam menggerakkan golongan muda untuk memperjuangkan kemerdekaan. Ketika Soekarno dan Hatta berada dl Rengasdengklok, Ahmad Soebardjo melakukan perundingan dengan salah satu tokoh golongan muda yaitu Wikana mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ahmad Soebardjo adalah tokoh yang meyakinkan golongan muda bahwa pelaksanaan proklamasi akan diadakan selambat-lambatnya pukul tanggal 17 Agustus 1945. Sementara itu, di Rengasdengklok terjadi kesepakatan antara Soekarno, Hatta, dan golongan muda mengenai pelaksanaan proklamasi. Selanjutnya, Ahmad Soebardjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Sesampainya dI Jakarta, Ahmad Soebardjo langsung menemui rekannya Laksamana Maeda dan meminta izin untuk melakukan rapat persiapan kemerdekaan Indonesia di rumahnya. Permintaan Ahmad Soebardjo tersebut disetujui oleh Laksamana Maeda. Ahmad Soebardjo ikut merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ahmad Soebardjq mengusulkan paragraf pertama naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus berisikan pernyataan kemerdekaan Indonesia. Kalimat tersebut diambil dari isi Piagam Jakarta. Usulan tersebut diterima olek Moh. Hatta dan Soekarno. Selanjutnya, Soekarno menuliskan usulan Ahmad Soebardjo pada secarik kertas Ketika Republik Indonesia resmi terbentuk, Ahmad Soebardjo beberapa kali diberi kepercayaan untu memegang jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia. Melalui sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945_ Ahmad Soebardjo ditunjuk sebagai menteri luar negeri dalam Kabinet Presidensial Indonesia pertama. Jabatan tersebut dipegang Ahmad Soebardjo hingga tanggal 14 November 1945 karena sejak saat itu, kabinet presidensial digantikan oleh kabinet parlementer yang dipimpin Sutan Sjahrir. Ahmad Soebardjo kembali menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa Kabinet Sukiman 1951-1952. Jabatan terakhir Ahmad Soebardjo dalam pemerintahan adalah Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Swiss pada tahun 1957-1961. Ahmad Soebardjo wafat pada tanggal 15 Desember 1978 pada usia 82 tahun. 4. Sutan Sjahrir Sutan Sjahrir lahir pada tanggal 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Minangkabau, Sumatra Barat. Ayahnya bernama Mohammad Rasad dan ibunya bernama Siti Rabiah. Sutan Sjahrir menempuh pendidikan dasarnya di Europeesche Lagere School ELS kemudian Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO. Sutan Sjahrir kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di Algemene Middelbare School AMS, Bandung. Sutan Sjahrir melanjutkan pendidikan tingginya di Belanda. Selama di Belanda inilah, ia bertemu Moh. Hatta dan bergabung menjadi sekretaris dari Perhimpunan lndonesia PI. Berbeda dengan Soekarno dan Hatta yang lebih kooperatif dengan Jepang. Sutan Sjahrirjustru dengan berani menjadi pemimpin “gerakan bawah tanah” semasa pendudukan Jepang di lndonesra. Melalui “gerakan bawah tanah” yang ia pimpin, Sutan Sjahrir menggerakkan banyak pemuda Indonesia untuk berjuang meraih kemerdekaan. Melalui gerakan bawah tanah itu pula, Sutan Sjahrir mendengar berita kekalahan Jepang. Sutan Sjahrir langsung menggerakkan golongan muda untuk segera mempersiapkan kemerdekaan. Para pemuda tersebut berinisiatif segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan indonesia karena Jepang sudah kalah dalam perang. Sutan Sjahrir adalah orang pertama yang menemui Soekarno dan Hatta ketika mereka kembali dari Vietnam. Dalam pertemuan tersebut, Sjahrir memberitakan bahwa Jepang sudah kalah dalam perang. Sjahrir mendesak kedua tokoh bangsa Indonesia tersebut untuk segera mem< proklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, permintaan Sutan Sjahrir tersebut ditolak oleh Soekarno dan Hatta. Penolakan tersebut tidak membuat Sutan Sjahrir menarik dukungan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sutan Sjahrir hanya menolak apabila kemerdekaan lndonesia harus dilakukan melalui persetujuan Jepang atau sidang PPKI. Hingga proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Sutan Sjahrir tidak tampak di kediaman Soekarno. Sutan Sjahrir menolak hadir karena ia tidak suka dengan keterlibatan beberapa perwira Jepang dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, ketika pemerintah negara Indonesia resmi terbentuk, Sutan Sjahrir dipilih oleh Soekarno sebagai ketua Badan Pekerja KNIP. Selanjutnya, pada tanggal 11 November 1945 melalui sidang KNIP Sutan Sjahrir ditunjuk Sebagai formatur untuk menyusun kabinet parlementer RI yang pertama. Akhirnya, pada tanggal 14 November 1945. Sutan Sjahrir dilantik sebagai perdana menteri pertama Indonesra. 5. Sayuti Melik Sayuti Melik lahir di Kadisobo, Rejodani, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 25 November 1908. Ayahnya bernama Abdul Muin dan ibunya bernama Sumilah. Pendidikan dasarnya ditempuh di Sekolah Ongko Lorq setingkat SD di Desa Srowolan, hingga kelas IV dan diteruskan sampai mendapat ijazah di Yogyakarta. Sejak muda, Sayuti Melik tekun menggeluti dunia politik dan jurnalistik. Akibatnya, masa muda Sayuti Melik lebih banyak dinikmati di penjara. Pada tahun 1926 ia ditangkap Belanda karena dituduh membantu PKl, selanjutnya dibuang ke Boven Digul 1927-1933. Pada tahun 1936 ia ditangkap Inggris, dipenjara di Singapura selama setahun. Setelah menjalani masa tahanan di Singapura, ia dibawa ke Jakarta dan dimasukkan sel di Gang Tengah. Pada tahun 1939-1941 Sayuti Melik dipenjara di Sukamiskin, Bandung. Ketika Jepang masuk Indonesia pada tahun 1942 ia dipenjara lagi karena dituduh menyebarkan pamflet gelap PKl. Akhirnya menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ia dibebaskan. Sayuti Melik menjadi anggota susulan PPK dan turut hadir dalam peristiwa perumusan naskah proklamasi. Naskah proklamasi tulisan tangan Bung Karno diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan kata. 6. Sukarni Kartodiwiryo Sukarni Kartodiwiryo lahir di Blitar pada tanggal 14 Juli 1916. Pada masa mudanya, Sukarni menjadi ketua lndonesia Muda cabang Blitar. Pertemuannya dengan Soekarno terjadi saat ia menempuh pendidikan di Kweekschool sekolah guru di Jakarta. Pertemuan itu pula yang menyebabkan Sukarni tertarik dengan dunia politik Dalam perjuangan meraih kemerdekaan, Sukarni memang tidak memegang peranan sentral. Meskipun demikian, keberadaan Sukarni selaku pemimpin gerakan pemuda Angkatan Baru yang bermarkas di Menteng Raya 31 Jakarta cukup menentukan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Saat itu Sukarni yang mewakili generasi muda merasa gerah dengan sikap menunggu yang dipilih Soekarno dan Hatta. Golongan muda kemudian memutuskan membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Setelah tercapai kesepakatan mengenai pelaksanaan proklamasi, kedua pemimpin tersebut dibebaskan kembali ke Jakarta untuk memimpin rapat penyusunan teks proklamasi. Sukarni juga hadir dalam proses penyusunan naskah proklamasi. Sukarni pula yang memberikan usulan bahwa cukup Soekarno dan Hatta saja yang menandatangani naskah proklamasi. Ketika lndonesia merdeka, Sukarni masih menggeluti dunia politik bersama Partai Murba. Meskipun demikian, hubungannya dengan Bung Karno tidak mulus. Melalui Partai Murba, Sukarni menentang kebijakankebijakan Soekarno. Penentangan yang ia lakukan mengakibatkan Sukarni harus dihukum penjara. Sukarni keluar dari penjara setelah pemerintahan Soekarno digantikan oleh Soeharto. Ia wafat pada tanggal 7 Mei 1971 sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung Fil. 7. Diah Burhanudin Muhammad Diah atau Diah merupakan tokoh yang berjasa dalam penyebaran berita proklamasi. Sejak muda, Diah memiliki kecakapan dalam dunia jurnalistik. Setelah naskah proklamasi diketik, tokoh kelahiran Aceh ini diminta Moh. Hatta menggandakan naskah proklamasi. Setelah digandakan, Diah mengoordinasi golongan muda untuk menyebarkan salinan naskah proklamasi ke seluruh penjuru Kota Jakarta. Berkat jasanya, berita kemerdekaan Indonesia diketahui oleh rakyat Jakarta dan daerahdaerah lain di luar Jakarta. Berkat naluri jurnalistiknya pula, naskah proklamasi yang autentik masih dapat dilihat hingga saat ini. Pada masa revolusi Diah ikut dalam perjuangan bersenjata. Bersama rekannya Rosihan Anwar dan Jusuf Isak, Diah turut mengambil alih percetakan milik Jepang yang mencetak harian Asia Raya. Setelah berhasil menguasai percetakan Jepang, pada tanggal 1 Oktober 1945 Diah mendirikan harian Merdeka dan memimpinnya hingga akhir hayatnya. Diah wafat pada tanggal 10 Juni 1996 dalam usia 79 tahun. 8. Latief Hendraningrat Latief Hendraningrat merupakan pengibar bendera pusaka Merah Putih dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Latief Hendraningrat memiliki nama lengkap Abdul Latief Hendraningrat dan lahir di Jakarta pada tanggal 15 Februari 191 1 . Latief Hendraningrat adalah prajurit Peta berpangkat Cudanco. Setelah proklamasi kemerdekaan, Latief Hendraningrat terlibat dalam berbagai pertempuran. Ia menjabat komandan Komando Kota ketika Belanda menyerbu Yogyakarta. Setelah berhasil keluar dari Yogyakarta yang sudah terkepung, ia melakukan gerilya. Setelah penyerahan kedaulatan, Latief Hendraningrat mulamula ditugaskan di Markas Besar Angkatan Darat, kemudian ditunjuk sebagai atase militer RI untuk Filipina Latief Hendraningrat meninggal di Jakarta dalam usia 72 tahun pada tanggal 14 Maret 1983. 9. Suhud Dalam rangkaian upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, diadakan upacara pengibaran bender pusaka Merah Putih. Suhud adalah salah satu tokoh golongan muda yang mengibarkan bendera Meralj Putih. Sebelum upacara diiaksanakan, di kediaman Soekarno tidak ada tiang yang dapat digunakan untu pengibaran bendera. Atas inisiatifnya, Suhud mencari sebatang bambu untuk digunakan sebagai tiang bendera Setelah pembacaan naskah proklamasi, Suhud bersama Latief Hendraningrat menjadi pengibar bendera pusaka Merah Putih untuk pertama kalinya. 10. Suwirjo Dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ada satu tokoh yang ikut memberikan pidatq sambutannya. Tokoh tersebut adalah Suwirjo, Wakil Wali kota Jakarta. Suwirjo lahir di Wonogiri pada tanggal 17 Februari 1903. Sejak masa pergerakan nasional, Suwirjo aktif dalam berbagai perhimpunan pemuda salah satunya, Jong Java. Ia bahkan sempat tergabung dalam keanggotaan Partindo. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 23 September 1945 Suwirjo diangkat menjadi Wali kota Jakarta menggantikan Shigo Hasegawa. Suwirjo memimpin Jakarta di tengah kondisi yang masih kacau. Kedatangan tentara Sekutu dengan NICA menyebabkan Jakarta sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia menjadi tidak kondusif. Ketika Soekarno dan Hatta harus hijrah ke Yogyakarta, Suwirjo berperan penting dalam menjaga kondisi Jakarta dengan menginstruksikan kepada semua pegawai pamong praja agar tetap tinggal di tempat menyelesaikan tugas seperti biasa. Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer I 21 Juli 1947, kediaman Suwirjo di kawasan Menteng tidak luput dari serangan tentara NICA. Bahkan, Suwirjo akhirnya diculik oleh tentara NICA dan ditahan. Ketika pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda telah dilakukan, Suwirjo dibebaskan. Suwirjo melanjutkan jabatannya sebagai Wali kota Jakarta pada periode 1950~1 951 . Beberapa jabatan pemerintahan juga pernah dipegang oleh Suwirjo antara lain wakil pemerintah RI pada masa HIS dan wakil perdana menteri pada masa Kabinet Sukiman. Suwirjo wafat pada tanggal 27 Agustus 1967. 11. Muwardi Muwardi ikut berperan dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari Barisan Pelopor. Tokoh yang Iahir di Pati, Jawa Tengah pada tahun 1907 ini merupakan seorang dokter lulusan School Tot Opleiding Voor Indische Artsen STOVIA. Pada tanggal 16 Agustus 1945 ia memerintahkan Barisan Pelopor untuk menjaga lapangan Ikada sekarang lapangan Monas yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pembacaan teks proklamasi. Setelah Indonesia merdeka, dr. Muwardi memprakarsai pembentukan Barisan Pelopor Istimewa untuk menjaga kediaman Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta. Setelah Indonesia merdeka, Muwardi menekuni profesinya sebagai dokter di Solo. Ia juga mendirikan sekolah kedokteran di Jebres, Solo bersama rekan-rekan dokter lainnya. Ketika PKI melakukan pemberontakan pada tahun 1948 di Madiun, Muwardi menjadi salah satu korban peristiwa tersebut. Muwardi meninggal pada tanggal 13 September 1948 setelah diculik dan dibunuh oknum PKI. 12. Frans Sumarto Mendur Frans Sumarto Mendur yang lebih dikenal sebagai Frans Mendur adalah putra Minahasa, Sulawesi Utara yang lahir pada tahun 1913. Sosok Frans Mendur memang bukan sosok yang berperan sentral dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, tanpa keberadaannya saat peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, banyak orang hanya akan membayangkan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut dalam rangkaian kata-kata. Frans Mendur adalah tokoh yang berperan mengabadikan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, Frans Mendur bersama kakaknya, Alex Mendur berhasil mengabadikan tiga momentum penting dalam rangkaian peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Foto-foto tersebut yaitu foto Soekarno membacakan naskah proklamasi, foto pengibaran bendera Merah Putih, dan foto suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera. Beberapa saat setelah momentum tersebut ia abadikan, Frans Mendur ditangkap oleh tentara Jepang dan dipaksa untuk menyerahkan film dari momentum proklamasi tersebut. Akan tetapi, Frans Mendut telah mengubur negatif film dari ketiga momentum tersebut di dalam tanah sehingga Jepang tidak menemukar1 bukti saat menggeledahnya. Setelah lolos dari penggeledahan yang dilakukan tentara Jepang, Frans Mendut kemudian mencetak film tersebut dan memuinkasikannya. Pada saat Indonesia dinyatakan merdeka, kedua bersaudara ini merintis pendirian IPPHOS Indonesia Press Photo Service pada 2 Oktober 1946 di Jakarta. Melalui organisasi yang ia dirikan ini, Frans Mendur mengabadikan banyak momentum bersejarah bangsa Indonesia. Beberapa momentum yang ia abadikan antara lain pidato Bung Tomo dalam pertempuran Surabaya dan penyambutan Jenderal Soedirman dari perang gerilya oleh Soeharto. Frans Mendur tutup usia pada tanggal 24 April 1971. 13. Syahruddin Secara umum, kantor berita dan radio mempunyai peran penting dalam upaya penyebaran berita kemerdekaan Indonesia. Peran penting tersebut juga ditunjukkan oleh karyawan dari kantor berita Domei. Meskipun kantor tersebut merupakan milik Jepang, semangat pemuda untuk menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia lebih besar daripada rasa takut mereka kepada Jepang. Semangat tersebut juga ditunjukkan bleh salah satu pemuda yang bernama Syahruddin. Syahruddin adalah karyawan kantor berita Domei. Ketika menerima salinan naskah proklamasi, Syahruddin dengan berani menyusup masuk ke dalam kantor berita Haso Kyoku. Naskah proklamasi kemudian diserahkan kepada Jusuf Ronodipuro untuk disiarkan ke luar negeri. 14. F. Wuz dan Jusuf Ronodipuro F. Wuz dan Jusuf Ronodipuro adalah tokoh yang berperan dalam proklamasi lebih tepanya berperan dalam penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. F. Wuz adalah seorang markonis yang dengan berani menyiarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui kantor berita Domei. Siaran yang lakukan berakibat pada penyegelan kantor berita Domei. Adapun Jusuf Ronodipuro adalah wartawan di kantor berita Hoso Kanri Kyoku. Ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada pukul Jusuf Ronodipuro belum mengetahuinya. Menjelang petang, ia baru menerima salinan naskah proklamasi dari seorang rekan wartawan dari kantor berita Domei. Selanjutnya, Jusuf Ronodipuro bersama rekannya Bachtiar Lubis menyiarkan berita kemerdekaan Indonesia tersebut melalui kantor berita Hoso Kanri Kyoku. Penyiaran berita tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena pada saat itu, kantor berita Hoso Kanri Kyoku dijaga ketat oleh tentara Jepang. Berkat jasanya, berita kemerdekaan Indonesia terdengar sampai ke luar negeri. Demikianlah sepotong kisah mengenai tokoh-tokoh yang berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh yang berperan dalam proklamasi tersebut telah mengajarkan kepada kita mengenal pentingnya sikap kerja sama, tanggung jawab, dan kerja keras saat mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi penerus sudah selayaknya kita meneladan sikap-sikap yang mereka tunjukkan kepada kita. Selamat Belajar!!!
Panitiaacara sekaligus tokoh masyarakat setempat Dedi Fatria Dt Mangkuto Sutan di Bukittinggi, Sabtu, mengatakan, Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Bukittinggi berkeinginan mengenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional. Festival tersebut digelar selama dua hari pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10). Kemerdekaan Indonesia tidak begitu saja terwujud, tentu diwarnai perjuangan hingga pertumpahan darah rakyat Indonesia. Mereka harus menghadapi penangkapan hingga pengasingan di pelosok daerah, bahkan kerap kali dipindahkan dari satu pulau ke pulau lainnya hingga satu daerah yang pernah menjadi tempat pengasingan adalah Banda Neira. Pulau kaya rempah di Provinsi Maluku yang menyimpan keindahan alam bak kepingan surga. Di sini pula terdapat jejak kolonial Belanda dan saksi bisu perjuangan pahlawan Indonesia. Beberapa pahlawan kemerdekaan Indonesia pernah diasingkan di Banda Neira. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini, ya!1. Sutan Syahrirpotret Sutan Syahrir Sutan Syahrir lahir pada 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Ia berasal dari keluarga terpandang, ayahnya, Mohammad Rasad gelar Maharaja Soetan bin Soetan Leman gelar Soetan Palindih, merupakan penasihat Sultan Deli dan kepala jaksa saat pemerintahan kolonial Belanda. Ibunya, Puti Siti Rabiah, berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatra mengenyam pendidikan setara sekolah dasar di Europeesche Lagere School ELS. Kemudian, masuk Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO , setara dengan SMP. Pada masa inilah, ia mulai banyak membaca buku-buku berbahasa asing terbitan Eropa dan karya sastra dari luar. Selepas menyelesaikan pendidikan di MULO, ia hijrah ke Bandung dan melanjutkan sekolah di Algemeene Middelbare School AMS, sekolah termahal dan terbaik di Bandung kala mengenyam pendidikan di AMS, ia menjadi siswa terbaik dan masih tekun membaca buku-buku terbitan Eropa. Ia mengikuti klub kesenian dan aktif dalam klub debat. Hebatnya lagi, ia mendirikan Tjahja Volksuniversiteit Cahaya Universitas Rakyat untuk anak-anak buta huruf dari keluarga kurang berorganisasi semasa sekolah menjadi salah satu bekalnya untuk menjajaki dunia politik. Ia menjadi penggagas Jong Indonesië Himpunan Pemuda Nasionalis yang berdiri pada 20 Februari 1927. Ia kerap berurusan dengan aparat, karena mengkritik pemerintahan kolonial saat lulus dari AMS, ia kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam, Belanda. Di sana, ia mempelajari teori-teori sosialisme dan cenderung radikal terhadap hal-hal berbau kapitalisme. Di Belanda pula ia menjadi bagian Perhimpunan Indonesia PI yang dipimpin Mohammad Hatta. Keduanya menyerukan pergerakan menuju kemerdekaan memilih berhenti kuliah pada 1931, setelah semangat pergerakan di Indonesia menurun akibat pengawasan ketat oleh kolonial Belanda. Sutan Syahrir bergabung dengan Partai Nasional Indonesia PNI Baru dan menjadi ketua pada PNI Baru di bawah komando Sutan Syahrir dan Bung Hatta dianggap radikal, yang membuat keduanya ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka diasingkan ke Boven Digoel dan diasingkan kembali di Banda Neira, Maluku Tengah selama 6 tahun. "Jangan mati sebelum ke Banda Neira," menjadi kalimat Sutan Syahrir yang dikenang hingga saat Jepang mengakui kekalahan pada sekutu, Sutan Syahrir sempat mendesak Soekarno-Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan, tapi ditolak. Pasca kemerdekaan Indonesia, Sutan Syahrir menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Republik Indonesia. Ia juga dikenal sebagai perancang dari perubahan kabinet presidensil menjadi parlementer di Mohammad Hattapotret Mohammad Hatta Mohammad Hatta bernama asli Muhammad Athar berasal dari keluarga ulama lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, pada 12 Agustus 1902. Ia merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia, Menteri Pertahanan, dan Menteri Luar Negeri Hatta menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di ELS dan MULO di Padang. Pada 1919, ia pergi ke Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Selama di Batavia, ia tergabung dalam Jong Sumatranen Bond 1921, Bung Hatta pergi ke Rotterdam, Belanda untuk belajar Ilmu Perdagangan dan Bisnis di Nederland Handelshogeschool yang kini bernama Erasmus Universiteit. Di sana, ia bergabung dalam Perhimpunan Hindia yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia dan tinggal sekitar 11 Bung Hatta dari Belanda, ia menolak masuk kalangan Sosialis Merdeka dan dituduh kurang konsisten. Pada 1934, Ia diasingkan ke Boven Digul bersama Sutan Syahrir selama setahun. Kemudian, dipindahkan ke Banda Neira, lalu ke Sukabumi. Baca Juga 5 Fakta Banda Neira, Nyaris Ditukar dengan Manhattan, New York! 3. Cipto Mangunkusumopotret Cipto Mangunkusumo Mangunkusumo lahir pada 4 Maret 1886 di Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan putra sulung Mangunkusumo, priayi yang merakyat di tanah Jawa. Ia lulusan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Stovia, sekolah kedokteran di Batavia sekarang Jakarta. Pada 1905, ia menjadi dokter pemerintah. Kemudian, ia ditugaskan ke Demak dan kerap menolong rakyat miskin dan mendapat julukan “dokter rakyat”. Cipto Mangunkusumo berjasa memberantas penyakit pes di Malang, Jawa Timur pada melebarkan sayap ke pergerakan politik untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Cipto Mangunkusumo bersama Douwes Dekker dan Soewandi Soerjaningrat mendirikan Indische Partij. Kemudian, mereka dikenal sebagai tiga partai tersebut tidak berjalan lama, lalu mendirikan Komite Bumiputera. Bumiputera menuliskan artikel-artikel yang mengajak rakyat Indonesia tidak perlu ikut merayakan kemerdekaan Belanda. Cipto Mangunkusumo menjadi anggota Volksraad yang dibangun Belanda pada 1918. Ia menyadari bahwa lembaga tersebut hanya mempertahankan kejayaan Belanda. Sehingga, Belanda mendapat banyak diasingkan ke Bandung pada 1920 dan bertemu dengan anak-anak muda revolusioner. Pada 1927, Cipto Mangunkusumo diasingkan ke Banda Neira, karena dituduh ikut serta dalam pemberontakan. Selama 13 tahun hidup di Banda Neira, ia lalu dipindahkan ke Makassar dan selanjutnya ke Sukabumi. 4. Iwa Kusumasumantripotret Iwa Kusumasumantri of Information of IndonesiaIwa Kusumasumantri merupakan putra sulung Raden Wiramantri, Kepala Sekolah Rendah di Ciamis. Ia lahir di Ciamis, Jawa Barat, pada 30 Mei mengenyam pendidikan di Eerste Klasse School Sekolah Kelas Satu Ciamis, sekolah khusus pribumi dari kalangan orang berada dengan penghasilan tertentu. Kemudian, ia meneruskan ke Hollandsch Inlandsche School HIS, sekolah dasar berpengantar bahasa 1915, Iwa Kusumasumantri melanjutkan sekolah di Opleidingschool voor Inlandsche Ambtenaren OSVIA di Bandung. Karena tidak sesuai hati nuraninya, di keluar dari OSVIA dan masuk ke Recht School, Sekolah Menengah Hukum di aktif di organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang kemudian berganti nama Jong Java. Ia bekerja di kantor Pengadilan Negeri Bandung. Kemudian dipindah ke Pengadilan Tinggi Raad van Justitie di Surabaya. Baru dua bulan, ia meminta pindah ke Jakarta untuk dapat belajar di Kusumasumantri melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Leiden, Belanda, menggunakan biaya sendiri. Selama kuliah, ia aktif dalam pergerakan nasional melalui organisasi mahasiswa Indonesia di Kusumasumantri kembali ke tanah air setelah pemberontakan PKI pada 1926-1927. Ia menjadi anggota PNI dan sebagai pengacara di Jakarta bersama Mr. Sartono. Ia juga menjadi pemimpin surat kabar di Medan bernama Mata Hari yang progresif revolusioner dalam politik dianggap membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Pada 1929, ia ditangkap dan dipenjara di Medan selama setahun. Kemudian, dipindah ke Glodok dan Struis-Wyck di Kusumasumantri bersama keluarganya diasingkan ke Banda Neira. Selama pengasingan, ia menulis buku masih berupa naskah berjudul Nabi Muhammad dan Empat Khalifah. Hal ini merupakan bukti jiwa das sikap 1941, ia dipindah ke Makassar dan sempat menjadi Kepala Pengadilan Makassar. Tidak berselang lama, ia beserta keluarga kembali ke Jawa. Iwa Kusumasumantri menjadi Menteri Sosial dan Perburuhan pada Kabinet Republik Indonesia Pertama. Selama masa pengasingan, keempat tokoh tersebut mendirikan sekolah untuk anak-anak Banda Neira. Hal tersebut juga sebagai bentuk perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Kegiatan belajar mengajar berangsung di salah satu rumah pengasingan yang masih bisa kamu jumpai saat ini. Baca Juga 4 Rumah Pengasingan di Banda Neira, Saksi Sejarah Indonesia IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Senadadengan Hendry, Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparpora Bukittinggi, April, mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah agenda guna menarik minat wisatawan. DiGelar Kebangsawanan Kerabat/Keturunan Gelar untuk Raja/Sultan dan Kerabat Kesultanan Di dalam lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, berlaku beberapa gelar kebangsawanan bagi Raja/Sultan, para kerabat dekat kesultanan, keturunan Raja/Sultan, dan para bangsawan kesultanan lainnya. Berikut ini adalah penggunaan gelar-gelar yang diberlakukan di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura Aji Sultan, adalah gelar kebangsawanan digunakan untuk penyebutan nama Raja/Sultan bagi kerabat kesultanan. Aji Ratu, adalah gelar kebangsawanan yang diberikan bagi permaisuri Raja/Sultan. Aji Pangeran, adalah gelar kebangsawanan yang diperuntukkan bagi putera atau anak laki-laki Raja/Sultan. Aji Puteri, adalah gelar kebangsawanan yang digunakan untuk menyebut puteri atau anak perempuan Raja/Sultan. Gelar Aji Puteri ini setara dengan gelar Aji Pangeran. Aji Raden, adalah gelar kebangsawanan yang dianugerahkan Raja/Sultan kepada laki-laki bangsawan Kutai yang sebelumnya menyandang gelar Aji Bambang. Aji Bambang, adalah gelar kebangsawanan yang diberikan oleh Raja/Sultan kepada laki-laki bangsawan Kutai yang sebelumnya menyandang gelar Aji. Gelar ini setingkat lebih rendah di bawah gelar Aji Raden. Aji, gelar kebangsawanan yang diberikan bagi keturunan bangsawan Kutai. Gelar Aji hanya dapat diturunkan atau dimiliki oleh pria bangsawan Kutai. Dengan demikian, seorang perempuan bangsawan yang menikah dengan laki-laki biasa tidak dapat menurunkan gelar Aji kepada anak-anaknya, kecuali jika perempuan bangsawan tersebut menikah dengan bangsawan keturunan Arab atau yang disebut Sayid. Akan tetapi, apabila seorang laki-laki bangsawan Kutai menikah dengan seorang perempuan dari kalangan rakyat biasa, maka anak-anaknya tetap dapat memakai gelar Aji. Gelar Aji setingkat lebih rendah di bawah gelar Aji Bambang. Aji Sayid, gelar kebangsawanan yang diberikan kepada putera atau anak laki-laki hasil perkawinan antara perempuan bangsawan Kutai dengan laki-laki keturunan Arab Sayid. Gelar Aji Sayid setara dengan gelar Aji yang berarti gelar ini setingkat lebih rendah di bawah gelar Aji Bambang. Aji Syarifah, gelar kebangsawanan yang diturunkan kepada puteri atau anak perempuan hasil perkawinan antara perempuan bangsawan Kutai dengan laki-laki keturunan Arab Sayid. Sama seperti gelar Aji Sayid, Gelar Aji Syarifah juga setara dengan gelar Aji yang berarti gelar ini setingkat lebih rendah di bawah gelar Aji Bambang. Dibaca 5010 kali Kembali ke Gelar Kerajaan / KesultananShare Form Komentar Saya mempunyai kakek dengan gelar aji bambang, tapi kakek saya bukan orang AJI asli tapi hanya diberikan penghargaan/gelar aji bambang oleh raja/sultan waktu dulu. Apakah saya boleh memakai gelar aji atau tidak ? dodo 30 Januari 2012 1616 Kalo gelar awang, encek dan dayang, itu gelar keturunan raja ato bukan sih?
| Щኧп уξ | Θчሙፖοյևци αվажωνቴμор |
|---|---|
| Оρըп рерсе ջаδէцևмե | ግ մեζуςижሡτи |
| Врላхруվθщ кл ቨрсօзո | Τуጃузክፂу вեψօтոժу оρэдቻծኣфω |
| ጇогዩгасምշу αт | Таተխղ ի рιቲոсаби |
Bukittinggidi Sumatera Barat berupaya mengembangkan tempat wisata yang ada, salah satunya dengan menggelar aneka festival. Strategi Bukittinggi Kembangkan Pariwisata, Gelar Festival. 05/08/2022, 21:07 WIB. Bagikan: Komentar . Lihat Foto Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Dok. Pemkot Bukittinggi)
SOAL A Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!!! 1. Tujuan penjajahan di zaman modern adalah …. a. Menyebarkan agama b. Mencari rempah – rempah c. Menyebarkan agama d. Mencari bahan mentah pendukung industry e. Memperluas kekuasaan dan kejayaan 2. Faktor paling penting yang membuat Jepang memberikan kesempatan dalam mempersiapkan kemerdekaan RI melalui didirikannya BPUPKI adalah …. a. Pada tahun 1944 Jepang merasa terdesak oleh serangan Sekutu b. Munculnya semangat nasionalisme yang muncul di negara – negara terjajah c. Keinginan Jepang dalam memakmurkan tanah jajahan d. Golongan Muda memaksa Golongan Tua untuk segera mendirikan BPUPKI e. Adanya serbuan Sekutu ke daerah – daerah Jepang 3. Perhatikan uraian berikut! Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri ke-Tuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan diatas adalah pernyataan dasar negara yang dikemukakan oleh …. a. Moh. Yamin b. Soepomo c. Soekarno d. Dr. Radjiman Wedyodiningrat e. Sutan Syahrir 4. Tujuan utama para pemuda menculik Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta keluar kota adalah …. a. Memaksa kedua tokoh tersebt untuk memproklamasikan Indonesia b. Menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang c. Memusyawarahkan waktu pelaksanaan proklamasi Indonesia d. Menjaga keamanan kedua tokoh tersebut dari ancaman golongan ekstrem e. Mengangkat kedua tokoh tersebut sebagai tokoh proklamator Indonesia 5. Realisasi kinerja BPUPKI adalah dengan diadakannya Sidang BPUPKI. Sidang BPUPKI I ditujukan untuk merumuskan…. a. Hukum dasar negara b. Bentuk negara c. Ideologi negara d. Dasar negara e. Pasukan keamanan negara 6. Setelah melakukan sidang pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945, langkah yang dilakukan negara Indonesia adalah menampung aspirasi pada sidang BPUPKI. Organisasi yang bertugas menampung serta mengolah aspirasi pada Sidang BPUPKI I tersebut adalah …. a. Panitia Kecil b. Panitia Tujuh c. Panitia Sembilan d. Chuo Sangiin e. KNIP 7. Krisis Perang Dunia II di Asia Pasifik berakhir dengan adanya pernyataan menyerah Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945 diatas kapal USS Missouri. Dari tanggal 14 – 17 Agustus 1945 terjadi status vacum of power. Kondisi ini benar – benar dimanfaatkan oleh golongan muda dengan mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan. Tindakan Golongan Muda dalam memaksa melakukan kemerdekaan disebut peristiwa …. a. Peristiwa Proklamasi b. Peristiwa Rengasdengklok c. Peristiwa Status Quo d. Agresi Militer e. Coup d’Etat 8. Pada tanggal 6 Agustus 1945 terjadi pemboman Hiroshima. Keadaan ini membuat Jepang merasa harus segera merealisasikan janji kemerdekaan Jepang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan didirikannya PPKI dan dibubarkannya BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945. Latarbelakang didirikannya PPKI adalah …. a. Realisasi janji kemerdekaan yang diberikan Jepang kepada Indonesia b. Desakan Jepang kepada golongan nasionalis untuk mendirikan PPKI c. Tugas BPUPKI telah selesai d. Keinginan Golongan Tua untuk menyegerakan kemerdekaan e. Keadaan genting di Indonesia 9. Alasan utama Golongan Muda menolak campur tangan PPKI dalam persiapan Proklamasi adalah …. a. Karena seluruh anggota PPKI adalah orang Jepang b. PPKI tidak siap memproklamiasikan kemerdekaan c. PPKI akan mengulur waktu kemerdekaan Indonesia d. Tidak mau ada campurtangan Jepang dalam Proklamasi Kemerdekaan e. Keberadaan PPKI tidak diakui oleh masyarakat Indonesia 10. Perasalahan golongan tua dan golongan muda yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah …. a. Tempat pelaksanaan proklamasi b. Tokoh yang menyusun teks Proklamasi c. Tokoh yang menandatangani teks proklamasi d. Waktu dan tata cara proklamasi kemerdekaan e. Sah dan tidaknya proklamasi dalam pandangan Jepang dan Sekutu 11. Drs. Moh Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di daerah Bukittinggi, Sumatera Barat dan meningeal pada tanggal 14 Maret 1980 pada umurnya yang menginjak 77 tahun. Bung Hatta juga merupakan seseorang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan merupakan wakil presiden pertama yang memimpin Indonesia Bersama Bung Karno. Bung Hatta memiliki peran yang besar juga dalam proklamasi kemerdekaan, yaitu …. a. Berperan sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah untuk menyerang dan melawan Jepang pada masa – masa proklamasi b. Mengetik naskah proklamasi yang disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno c. Menteri luar negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar Meester in de Rechten d. Ikut serta dalam menyusun naskah proklamasi Bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda e. Menyiarkan kabar berita bahwa Indonesia telah merdeka ke seluruh penjuru tanah air pada masa proklamasi kemerdekaan 12. Ahmad Soebardjo adalah salah satu tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi. Peran Soebardjo dalam peritiwa Proklamasi adalah…. a. Memimpin Gerakan bawah tanah b. Mengetik naskah proklamasi c. Memberi masukan terhadap teks yang dibuat Soekarno d. Sebagai pengibar bendera e. Tokoh yang menyelamatkan teks rumusan Soekarno 13. Teks Proklamasi dirumuskan pada 17 Agustus 1945 dini hari. Penyusunan teks proklamasi dilakukan oleh 3 orang yang nantinya menghasilkan suatu rancangan yang dinamakan teks proklamasi. Teks Proklamasi yang merupakan tulisan asli dari Soekarno adalah …. a. Orisinal b. Klad c. Autentik d. Asli e. Ori 14. Rapat penyusunan teks proklamasi dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda dengan pertimbangan …. a. Tempatnya terpencil di luar kota b. Adanya hubungan baik antara Maeda dengan para pejuang kemerdekaan c. Rumah Maeda dijaga oleh prajurit – prajurit Jepang d. Tempatnya aman dan Maeda mendukung upaya kemerdekaan Indonesia e. Hasil kesepakatan antara golongan tua dan golongan muda 15. Perhatikan pernyataan berikut ! i. Dr. Radjiman Wedyodiningrat ii. Soekarno iii. Sukarni iv. Sayuti Melik v. Moh. Hatta vi. Soebardjo Tiga tokoh yang merumuskan teks Proklamasi adalah …. a. i, ii, dan iii b. ii, iii, dan iv c. iii, iv, dan v d. ii, iv, dan vi e. ii, v, dan vi 16. Tokoh pada peristiwa seputar Proklamasi yang berjasa dalam menggerakkan gerakan bawah tanah adalah…. a. Ahmad Soebardjo b. Sutan Syahrir c. Soekarno d. Dr. Radjiman Wedyodiningrat e. Moh. Hatta 17. Pernyataan berikut yang sesuai dengan sikap Yogyakarta dalam hal Proklamasi kemerdekaan RI adalah …. a. Yogyakarta memilih mendukung Belanda b. Yogyakarta memilih netral untuk tidak memihak antar RI dan Belanda c. Yogyakarta mendukung kemerdekaan RI dengan bergabung menjadi salah satu provinsi d. Yogyakarta mengakui secara de facto kedaulatan RI e. Sri Sultah Hamengkubuwono IX memberi selamat kepada RI atas kemerdekaannya 18. Berikut adalah hasil dari sidang PPKI ke 1 …. a. Disahkannya BKR b. Disahkannya 8 Provinsi c. Disahkannya KNI d. Disahkannya UUD 1945 e. Disahkannya 13 kementrian 19. Maramis menyampaikan bahwa wakil – wakil umat Protestan dan Katolik yang berada dalam wilayah kekuasaan Angkatan Laut Jepang sangat berkeberatan dengan kalimat dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya”. Mereka sadar bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, namun dengan mencantumkan ketetapan seperti itu dalam pembukaan dan dasar berdirinya suatu negara merupakan “diskriminasi” terhadap golongan minoritas. Dalam buku autobiografi Bung Hatta disebutkan bahwa jika “diskriminasi” itu ditetapkan juga, mereka lebih suka berdiri di luar Republik Indonesia. Bangsa Indonesia menyadari perihal kemajemukan rakyatnya. Akiba tapa yang mungkin terjadi jika seorang memaksakan agamanya kepada orang lain yang telah beragama …. a. Rusaknya kemajemukan b. Perselisihan antar umat beragama c. Hilangnya kewibawaan agama d. Putusnya tali persaudaraan e. Kekacauan dalam beragama 20. Tokoh yang mengusulkan secara aklamasi presiden dan wakil presiden RI adalah Soekarno dan Hatta adalah …. a. Otto Iskandardinata b. Sayuti Melik c. Wikana d. Latief Hendradiningrat e. Suhud Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Bagaimana reaksi para golongan muda terkait kekalahan Jepang 2. Jelaskan kontribusi tokoh berikut dalam peristiwa Proklamasi a. Sukarni b. Sayuti Melik c. Soekarno 3. Jelaskan 5 peristiwa penting yang terjadi pada bulan Agustus sesuai dengan tanggal – tanggalnya 4. Jelaskan latarbelakang peristiwa berikut a. Peristiwa 5 Hari Semarang b. Peristiwa Palagan Ambarawa 5. Jelaskan apa reaksi Sekutu pasca kemerdekaan Indonesia SOAL B Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !!! 1. Faktor penting keinginan Jepang memperluas wilayah sampai ke Indonesia adalah…. a. Semangat Gold, Glory, Gospel b. Keinginan Jepang memperluas imperium Jepang c. Jepang membutuhkan bahan mentah untuk industri d. Keinginan Jepang melepaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat e. Keinginan Jepang dalam menyebarkan ajaran Shinto 2. Apa latarbelakang Jepang memberikan janji kemerdekaan Indonesia melalui didirikannya BPUPKI …. a. Jepang bersimpati terhadap penderitaan bangsa Indonesia b. Rasa terimakasih Jepang terhadap bangsa Indonesia atas sumber daya alam yang dikuasai c. Desakan dari tokoh nasional Indonesia d. Agar Indonesia mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya e. Adanya semangat Jepang untuk memerdekaan bangsa Asia 3. BPUPKI melakukan sidang selama dua kali. Sidang pertama BPUPKI dilakukan untuk merumuskan …. a. Konstitusi negara b. Dasar negara c. Hukum negara d. Pasukan keamanan e. Ideologi negara 4. Selama siding BPUPKI I ada tiga tokoh yang mengemukakan dasar negara. Tokoh tersebut adalah …. a. Soebarjo, Soepomo, dan Ir. Soekarno b. Soepomo, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan Ir. Soekarno c. Moh. Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno d. Moh. Yamin, Soebardjo, dan Ir. Soekarno e. Soebardjo, Syahrir dan Ir. Soekarno 5. Sidang BPUPKI berhasil memberikan tiga dasar yang akan menjadi acuan untuk dijadikan dasar negara. Ketiga dasar tersebut kemudian dibahas lebih lanjut dalam sebuah panitia bernama …. a. Panitia Kecil b. Panitia Sembilan c. Chuo Sangiin d. Panitia Tujuh e. Konstituante 6. Sebelum menjadi preambule atau pembukaan UUD 1945 ketika disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, pembukaan tersebut diambil dari satu teks naskah yang bernama …. a. Piagam Jakarta b. Perjanjian Linggarjati c. Dasasila Bandung d. Pancasila e. Ekasila 7. Peristiwa Bom Hiroshima dan Nagasaki terjadi pada tanggal …. a. 6 dan 8 Agustus 1945 b. 7 dan 8 Agustus 1945 c. 6 dan 7 Agustus 1945 d. 6 dan 9 Agustus 1945 e. 7 dan 10 Agustus 1945 8. Pada tanggal 6 Agustus 1945 terjadi pemboman Hiroshima. Keadaan ini membuat Jepang merasa harus segera merealisasikan janji kemerdekaan Jepang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan didirikannya PPKI dan dibubarkannya BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945. Latarbelakang dibubarkannya BPUPKI adalah …. a. Usulan golongan muda untuk membubarkan BPUPKI b. Desakan Jepang kepada golongan nasionalis untuk membubarkan BPUPKI c. Tugas BPUPKI telah selesai d. Mundurnya Dr. Radjiman Widyodiningrat dari ketua BPUPKI e. Keadaan genting di Indonesia 9. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah …. a. Adanya ketidakpuasan sikap pemuda terhadap sikap Bung Karno dan Bung Hatta yang menghendaki kedudukan presiden dan wakil presiden b. Perbedaan pendapat antar golongan tua dan muda mengenai kapan akan dilaksanakan Proklamasi c. Kekhawatiran pemuda atas keselamatan Bung Karno dan Bung Hatta d. Keinginan pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok e. Ketidakpuasan Bung Karno dan Bung Hatta atas penderitaan rakyat 10. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta Bersama Fatmawati dan Guntur diculik para pemuda ke Rengasdengklok. Penculikan tersebut dilakukan untuk menghindarkan pengaruh Jepang atas Soekarno dan Hatta. Peran Soebardjo dalam peristiwa Rengasdengklok adalah…. a. Memimpin Golongan Muda dalam menculik Soekarno dan Hatta b. Memberikan kabar kepada Golongan Muda untuk segera mendesak c. Meyakinkan Golongan Muda untuk mengembalikan Soekarno dan Hatta ke Jakarta d. Mengetik teks proklamasi pada kemudian hari e. Melakukan perencanaan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta 11. Drs. Moh Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di daerah Bukittinggi, Sumatera Barat dan meningeal pada tanggal 14 Maret 1980 pada umurnya yang menginjak 77 tahun. Bung Hatta juga merupakan seseorang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan merupakan wakil presiden pertama yang memimpin Indonesia Bersama Bung Karno. Bung Hatta memiliki peran yang besar juga dalam proklamasi kemerdekaan, yaitu …. a. Berperan sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah untuk menyerang dan melawan Jepang pada masa – masa proklamasi b. Mengetik naskah proklamasi yang disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno c. Menteri luar negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar Meester in de Rechten d. Ikut serta dalam menyusun naskah proklamasi Bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda e. Menyiarkan kabar berita bahwa Indonesia telah merdeka ke seluruh penjuru tanah air pada masa proklamasi kemerdekaan 12. Sukarni merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia Sukarni disematkan kepada Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta. Sukarni memiliki peran yang besar juga dalam proklamasi kemerdekaan, yaitu …. a. Sebagai wartawan yang menyampaikan berita proklamasi ke seluruh Indonesia b. Mengetik naskah proklamasi yang disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno c. Menteri Luar Negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar Meester in de Rechten d. Mendapatkan pengakuan de facto dan de jure bagi eksistensi Indonesia e. Mengusulkan teks proklamasi ditandatangani Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia 13. Pada 17 Agustus 1945 dinihari dirumuskan teks Pancasila oleh 3 orang. Pada peristiwa tersebut menghasilkan satu rumusan pernyataan kemerdekaan yang dinamakan teks proklamasi. Teks proklamasi autentik adalah …. a. Teks proklamasi yang ditulis oleh Soekarno b. Teks yang diusulkan oleh Soebardjo c. Naskah yang diusulkan oleh Moh Hatta d. Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik e. Naskah yang diusulkan oleh Ahmad Soebardjo 14. Indonesia memerdekakan diri pada saat terjadi vacuum of power yaitu sejak tanggal 15 dan 16 Agustus 1945. Penyebutan vacuum of power dapat diartikan sebagai …. a. Bangsa Indonesia belum memproklamirkan kemerdekaan b. Bangsa Indonesia belum membentuk pemerintahan c. Jepang sudah kalah perang sedangkan Sekutu belum datang d. Masih terjadinya perdebatan antara pemuda dan golongan tua mengenai Proklamasi e. Jepang meninggalkan Indonesia karena pertempuran front pasifik melawan Amerika Serikat 15. Perhatikan pernyataan berikut ! i. Dr. Radjiman Wedyodiningrat ii. Soekarno iii. Sukarni iv. Sayuti Melik v. Moh. Hatta vi. Soebardjo Tiga tokoh yang merumuskan teks Proklamasi adalah …. a. i, ii, dan iii b. ii, iii, dan iv c. iii, iv, dan v d. ii, iv, dan vi e. ii, v, dan vi 16. Salah satu tokoh pengibar bendera yang menolak untuk ditugaskan untuk pengerek bendera dengan alasan dia bukan seorang prajurit adalah…. a. Soekarni b. Trimurti c. Latief Hendradiningrat d. Sutan Syahrir e. Sayuti Melik 17. Dalam rangka menyebarluaskan kabar kemerdekaan, para pemuda membentuk kelompok komite Van Actie Menteng 31. Kelompok ini memobilisasi rakyat untuk berkumpul di … untuk mendengar pidato para tokoh nasionalis mengenai kemerdekaan Indonesia. a. Jl. Pegangsaan Timur nomor 56 b. Jl. Cikini No. 71 c. Jl. Imam Bonjol No. 1 d. Kediaman Soekarno e. Lapangan Ikada 18. Pengesahan Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden disahkan pada …. a. Sidang BPUPKI 1 b. Sidang BPUPKI 2 c. Sidang PPKI 1 d. Sidang PPKI 2 e. Sidang PPKI 3 19. Maramis menyampaikan bahwa wakil – wakil umat Protestan dan Katolik yang berada dalam wilayah kekuasaan Angkatan Laut Jepang sangat berkeberatan dengan kalimat dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya”. Mereka sadar bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, namun dengan mencantumkan ketetapan seperti itu dalam pembukaan dan dasar berdirinya suatu negara merupakan “diskriminasi” terhadap golongan minoritas. Dalam buku autobiografi Bung Hatta disebutkan bahwa jika “diskriminasi” itu ditetapkan juga, mereka lebih suka berdiri di luar Republik Indonesia. Bangsa Indonesia menyadari perihal kemajemukan rakyatnya. Akiba tapa yang mungkin terjadi jika seorang memaksakan agamanya kepada orang lain yang telah beragama …. a. Rusaknya kemajemukan b. Perselisihan antar umat beragama c. Hilangnya kewibawaan agama d. Putusnya tali persaudaraan e. Kekacauan dalam beragama 20. Tokoh yang mengusulkan secara aklamasi presiden dan wakil presiden RI adalah Soekarno dan Hatta adalah …. a. Otto Iskandardinata b. Sayuti Melik c. Wikana d. Latief Hendradiningrat e. Suhud Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Bagaimana reaksi para golongan tua dalam memandang kekalahan pihak Jepang 2. Jelaskan 5 peristiwa penting yang terjadi pada bulan Agustus sesuai dengan tanggal – tanggalnya 3. Jelaskan peran tokoh berikut a. Fatmawati b. BM Diah c. Laksamana Maeda 4. Jelaskan latarbelakang dari konflik berikut ini a. Pertempuran 10 November b. Peristiwa Bandung Lautan Api 5. Jelaskan bagaimana reaksi Sri Sultan Hamengkubuwono terkait kemerdekaan Indonesia Related posts 23 Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah